HIMPUNAN PELAJAR PENCINTA PERPUSTAKAAN (HP3)

Dulu perpustakaan SDN 2 Rajamandalakulon bernama Pusat Sumber Belajar atau yang biasa disingkat dengan sebutan PSB. PSB terletak di lantai satu posisinya berada di pojok sekolah sebalah kanan disekolah kami. Di ruangan PSB  sangatlah membosankan dari mulai ruangan yang gelap dan penuh debu mebuat kami tidak nyaman berada disana. Koleksi buku yang ada diruangan PSB sangatlah tidak menarik untuk kami baca semua koleksi kebanyakanya hanyalah buku paket pelajaran hanya sedikit koleksi cerita piksi yang ada itupun penuh debu dan sudah using. Setiap kami  membaca buku bawaanya males hanya sedikit siswa-siswi berkunjung kesana. Selain terdapat koleksi buku yang penuh debu dan usang ruangan PSB pun dipenuhi dengan peralatan-peralatan kesenian seperti alat music angklung, degung, marchingband dan alat-alat olah raga yang tidak tertata rapi. Sungguhlah tempat Pusat Sumber Belajar yang membosankan.

hp-3

Tetapi dengan seiringnya waktu Pusat Sumber Belajar mengalami perubahan yang sangat derastis. Ruangan Pusat Sumber Belajar (PSB) berpindah tempat asalnya dari lantai satu kemudian pindah ke lantai dua, dimana tempatnya tepat diatas ruangan Pusat Sumber Belajar. Dengan perpindahan ke ruang baru tersebut namaya pun berubah pula asalnya yang sering kita sebut Pusat Sumber Belajar (PSB) sekarang berubah nama menjadi Perpustakaan. Diruang baru inilah banyak perubahan yang terjadi tempatnya menjadi nyaman dan menyenangkan.

Tak lama kemudian setalah ruangan Perpustakaan berdiri sekolah kami kedatanagn seorang petugas perpustakaan yang sangat menyenangkan yaitu yang bernama Kak Deni Nurzaman. Semenjak kedatangan Kak Deni di perpustakaan sekolah kami, banyak perubahan secara besar-besaran yang dilakukan olehnya, dari mulai perubahan posisi rak buku, pemasangan komputer untuk belajar, penambahan buku cerita yang banyak dan penataan ruangan yang menyenangkan seolah-olah kami terhipnotis oleh perubahan tersebut. Akhirnya kami yang sering malas berkunjung ke ruang Pusat Sumber Belajar yang dulu untuk membaca buku hilang semua dari ingatan kami. Kami dan teman-teman sekarang sanagatlah senang berkunjung ke Perpustakaan untuk membaca.

Kak Deni pun kewalahan, karena pekerjaanya yang melayani para pengunjung perpustakaan yang begitu banyak. Akhirnya Kak Deni mempunyai gagasan untuk mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Himpunan Pelajar Pencinta Perpustakaan atau disingkat dengan HP3. Atas ijin dari Kepala Sekolah kak Deni pun memberikan sebuah pengumuman di hari senin setelah kegiatan upacara berlangsung. Kami dan teman-teman sangatlah tertarik untuk mengikuti organisasi baru tersebut. Kamipun segera mendaptarkan diri ke Perpustakaan.

Semua Siswa yang sudah mendaftarkan diri menjadi anggota Himpunan Pelajar Pencinta Perpustakaan berjumlah empat puluh dua orang. Dua hari kemudian seluruh anggota HP3 disuruh berkumpul untuk melakukan pemilihan Ketua, wakil ketua, Sekertaris, Bendahara, sie kebersihan dan keamanan. Kamipun sangat berantusias untuk menjadi seorang ketua HP3. Kemudian pemilihan pun berlangsung dan akhirnya dengan tak kusangka sebelumnya saya memilki suara terbanyak dan saya terpilih menjadi seorang Ketua HP3.

Setelah struktur organisasi terbentuk saya dan kawan-kawan diberikan banyak pelatihan-pelatihan seperti pelatihan jurnalis cilik, reporter cilik, pembuatan robot dari kaleng bekas dan banyak pelatihan-pelatihan lainya yang membuat kami senang dan bangga mengikuti organisasi ini. Setiap anggota HP3 diberikan sebuah ID Card yang kami pasang di dada kami pun semakin bangga dengan itu.

Untuk menambah ramainya pengunjung perpustakaan kami akhirnya mempunyai sebuah gagasan untuk mendirikan sebuah kantin yang diberinama dengan “Kantin Kejujuran”. Kantin kejujuran ini sangatlah unik kawan-kawan dimana kantin tersebut tidak ada yang menjaganya, semua pembeli yang datang bisa langsung mengambil makanan atau minuman sendiri kemudian membayarnya ke dalam tempat penyimpanan kemudian kembalianya pun mengambil sendiri kawan. Disini kejujuran sangatlah diuji setiap siswa yang terbukti ketahuan tidak berbuat jujur akan dikenakan sangsi seratus kali lipat.  Dengan diadakanya kantin ini kami secara tidak sengaja diajarkan sejak dini bagaimana caranya berbisnis mencari uang. Kami juga diajarkan bagaimana caranya mengelola sebuah warung jajanan sungguh asyik kan kawan?.

Kami juga dan kawan-kawan mempunyai sebuah gagasan lagi yaitu akan membuat sebuah perpustakaan seperti asyiknya kita bermain di Time Zone. Kami akan berinama dengan sebutan Read Zone , Yaitu Zona Membaca dimana setiap pembaca rencananya akan diberikan sebuah tiket untuk membaca dan tiket tersebut dapat ditukarkan langsung dengan hadiah-hadiah yang sudah disediakan. Mudah-mudahan rencana ini akan segera terlaksana biar para pembaca semakin tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan. Cukup sekian dulu cerita dari kami relawan Himpunan Pelajar Pencinta Perpustakaan (HP3) sampai jumpa di cerita berikutnya.

Penulis: Syifa siswa SDN 2 Rajamandala di edit oleh Asep Iryanto

Tinggalkan komentar